Friday, October 21, 2016

Ujana yang sudah lama saya tinggalkan

Hampir berbulan ujana ini saya tinggalkan.

Namun malam ini dan ketika ini saya membuka dan membaca semula semua coretan lama.
Pada satu entry itu, saya  berhenti dan terus sebak.  Ia mengisahkan  perjalanan dan pertemuan saya dengan sanak saudara.  Sedih...abang kandung saya sudah pergi menghadap Illahi.  Seperti suatu pukulan ketika saya diberitahu kabar ini.

Mengapa saya mengambil masa begitu lama untuk bertemunya ketika dia turun ke  Kuala Lumpur menziarahi anaknya.  Ah...penyesalan yang tidak mampu saya maafkan diri ini.  Kesal. Sekesal-kesalnya. 

Hampir dua tahun  kini pemergiannya.  Namun tidak sesaat pun saya mampu melupai abang saya. Semua nasihatnya, segala gelak tawanya, perilakunya begitu bersahaja tersangat memberi kesan kepada raga saya. Dia adalah satu-satunya abang yang kami tiga beradik punya. Kini dia sudah tiada yang usia yang boleh dikatakan muda.

Moga Allah cucuri rahmat ke atas abangku dan termpatkan dia bersama para solihin.

~Pagi dingin di kamar tidur, Bangi~

4 comments:

  1. Salam perkenalan.
    Sesungguhnya ada hikmah di sebalik ujian...

    ReplyDelete
  2. Terima kasih saudari Ozie yang sudi bertandang di ujana ini.
    Pasti, ada hikmah yang masih saya ternanti-nanti.

    ReplyDelete
  3. Semoga roh arwah diletakan bersama sama orang yang soleh..Al-Fathihah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih getme2. Setiap kali mengingatinya, pasti lidah ini tidak henti mendoakan abang di sana.

      Delete